- See more at: http://cacinx-ams.blogspot.com/2013/07/cara-mudah-membuat-breaking-news-di-blog.html#sthash.OjhI7zSd.dpuf
  • L3
Home » » Sejarah Kali Banger Probolinggoe

Sejarah Kali Banger Probolinggoe

Postinger by Unknown on Minggu, 08 Juni 2014 | 14.58





Banger merupakan sebuah nama wilayah yang sebelum nama Probolinggo ada. Nama banger tersebut merupakan nama salah satu sungai yang ada di Probolinggo. Kali Banger merupakan sungai utama di Probolinggo yang memiliki peran penting dalam bidang perdagangan. kapal-kapal pedagang China bisa masuk hingga ke tengah Kota Probolinggo. Ini menunjukkan Kali Banger bisa menjadi jalur strategis. sejak tahun 1770 nama wilayah Banger berubah nama dan diganti dengan probolinggo. Penggantian nama tersebut juga membuat aura dari Kali Banger semakin meredup di mata masyarakat sekitar bantaran. Kondisi itu semakin diperparah dengan tidak berfungsinya Kali Banger sebagai jalur perahu-perahu Niaga lagi.
Kali Banger sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi saya. Setahun lebih yang lalu saya pernah mendengar istilah tersebut. Dari teman saya. Seorang wartawan media cetak lokal. tapi istilah itu keberadaannya seakan tergerus dengan pencarian identitas baru dalam proses modernisasi ruang-ruang publik. Berbagai gedung baru dibangun dan meneggelamkan asal-muasal kota Probolinggo tersebut. Sebagai generasi muda seperti juga saya ada semacam perasaan “Loss Identity” terhadap riwayat Kali Banger. Jika tetangga atau teman wartawan saya tidak menceritakan kembali keberadaan Kali Banger mungkin saya akan lupa bab sejarah ini.
Berawal dari obrolan tersebut ada semacam motivasi membuncah secara tiba-tiba untuk mencari tahu lebih dalam tentang Kali Banger. Penelusuran itu saya mulai dari mengumpulkan sepotong-sepotong cerita dari beberapa masyarakat yang tahu keberadaan kali (Sungai) tersebut walau itu masih belum cukup. Cerita-cerita yang bagai serpihan kaca itu terlalu sulit untuk disatukan menjadikan utuh kembali. Berpendar-pendar mencari sebuah kebenaran sejarah lain yang seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
dari beberapa cerita tersebut atau lebih tepatnya bisa disebut Folklore itu dikisahkan bahwa kali banger dulu pernah mencapai masa emasnya. Kali Banger merupakan sungai besar yang ramai dikunjungi oleh perahu-perahu dagang dari sekitar wilayah Probolinggo bahkan luar pulau. Perahu-perahu mereka juga bisa masuk ke jantung kota sehingga bisa transaksi langsung ditengah kota.
Karena merasa literature saya eman hanya berhenti pada bukti folklore saja maka beberapa bulan yang lalu saya mulai mencari beberapa buku yang berkaitan dengan Kali Banger. Awalnya saya mulai mencari atau istilahnya Surfing di internet dengan kata kunci “Kali Banger”. Memang benar ada file tentang Kali Banger tapi di kota Semarang. Akhirnya ada kejelasan tentang sejarah Kali Banger ketika saya menemukan sebuah buku yang saya dapat dari DISPOBPAR kota Probolinggo. Sayang karena berupa fotokopian saya tidak bisa menyebutkan judul buku tersebut. Buku itu disusun pada waktu kota Probolinggo dipimpin oleh Mayor TNI Soenarto Setjoatmodjo sebagai walikotanya dalam memperingati hari jadi kota Probolinggo yang ke 50 (Tahun Emas)
Dalam buku itu ditulis bahwa penyebutan kata Banger itu sudah dikenal dalam tulisan-tulisan sejarah yang bertitiwarsa 1365. Bahkan banger merupakan cikal bakal nama kota Probolinggo yang kita kenal sekarang. Pada tahun 1359 Sri Hayam Wuruk (Radjasanagara) pernah melakukan perjalanan ke daerah Lumajang dan Bondowoso. Dalam perjalanan ke dua kota tujuan tersebut Sri Hayam Wuruk disinyalir singgah melepas penat di daerah aliran Kali Banger yang daerah itu juga disebut Banger.
Masa Emas Kali Banger
Kali Banger pernah menjadi alur pusat perekonomian dan mencapai puncaknya pada tahun ±1900. Banyak perahu-perahu bersandar dan berniaga menggunakan jalur Kali Banger tersebut. Kebanyakan perahu-perahu tersebut datang dari sekitar wilayah Probolinggo bahkan dari pulau Madura. Karena aliran Kali Banger dahulu masih besar maka perahu-perahu tersebut bisa masuk hingga ke pusat kota. Jalur perekonomian yang menggunakan Kali Banger berpusat di daerah bernama “Tambak Pasir”. Kira-kira wilayah itu sekarang berada di Pasar Baru kota Probolinggo.
Nama Kali Banger dijadikan nama tempat oleh masyarakat sekitar bantaran Kali (sungai) tersebut dengan sebutan daerah Banger. Pada tahun 1746 V.O.C (Persekutuan Dagang Belanda) mengangkat kiai Djojolalono sebagai bupati pertama di kawasan Banger tersebut. Daerah Banger sendiri kira-kira terletak di daerah Kebonsari Kulon sekarang. Pada waktu itu daerah Tambak Pasir sebagai pusat niaga, daerah Banger menjadi Pusat pemerintahan. Hal itu didukung oleh akses jalur air di sepanjang tren Kali Banger. Maka tidak mengejutkan banyak penduduk akhirnya menetap di daerah ini.
Namun sejak tahun 1770 nama wilayah Banger ini berubah nama dan diganti dengan probolinggo. Penggantian nama tersebut juga membuat aura dari Kali Banger semakin meredup di mata masyarakat sekitar bantaran. Kondisi itu semakin diperparah dengan tidak berfungsinya Kali Banger sebagai jalur perahu-perahu Niaga lagi. Kali Banger yang menjadi jalur air utama pada masa kejayaannya akhirnya hanya menjadi aliran Kali (sungai) yang kecil saja. Bahkan dewasa ini Kali Banger hanya dijadikan saluran pembuangan (got) yang sedikit jorok keberadaannya.
Share this post :
Comments
0 Comments